Kesulitan mencari film-film di blog ini?? Silakan Like Glodok Movie Shop @ Facebook atau kirimkan email ke glodokmovieshop@gmail.com atau SMS ke 08561466700 untuk mendapatkan katalog kami :)

Selasa, 24 Februari 2015

Being Human UK / US

“Being Human”. Menceritakan tentang persahabatan 3 jenis species manusia jadi jadian. Mitchel si manusia Vampire, George si Werewolf dan Annie yang hadir sebagai Hantu. Menarik dan creative !.
Ketiga nya di pertemukan ketika George di selamatkan Mithcel saat di serang gerombolan Vampire, di situ lah awal perkenalan dan persahabatan mereka. Lalu memutuskan untuk menyewa rumah kosong di daerah Bristol, dimana rumah tersebut adalah tempat di mana Annie meninggal, karena di bunuh oleh tunangannya sendiri. Annie yang awalnya invisible, bisa terlihat, terdengar dan berbicara layaknya manusia hidup saat Mitchel dan George memasuki rumah tersebut dan menemui sesosok hantu yang ceria dan rajin membuat teh untuk mereka. Annie begitu bahagia, karena akhirnya, ada juga mahluk berjenis manusia yang tak sekedar bisa melihat dirinya, tapi juga bercakap2 dan menerimanya sebagai sahabat. Annie yang ceria, Mitchel yang berwibawa dan penuh belas kasihan serta George yang panic namun over protective. Menghadirkan chemistry yang sempurna di persahabatan ketiga mahluk jadi jadian tersebut.
Meskipun Annie berperan sebagai Hantu. Make up dan pakaiannya tak lantas menyeramkan, ia tetap tampil layaknya gadis biasa. Hanya warna busananya yang berkisar di abu abu dan putih. Beda dengan sinetron dan film Indonesia yang terlalu dibuat berlebihan sampai tak masuk akal. Begitu pula dengan Mitchel dan George, tampil elegan, chic namun di beberapa gesture pada peran yang mereka mainkan, tetap ada kesan Vampire dan Werewolf yang kadang di hadirkan secara natural, sekedar mengingatkan penonton tentang latar belakang mereka. Tanpa harus mengobral begitu banyak adegan horor yang berlebihan, namun tetap terjadi koneksi yang selaras di logika dan imajinasi saya sebagai penonton. Meski serial ini, sudah beberapa tahun lalu di tayangkan, dan di ganti oleh pemeran berbeda, saya lebih menyukai bounding ketiga character di serial ini.
Mitchel, George dan Annie berusaha untuk menjadi manusia diantara para manusia yang ternyata tak memiliki hati setulus mereka. Berkali kali kebaikan dan niat baik mereka untuk menjadi manusia, justru di khianati oleh manusia yang ternyata lebih brutal dari nature dasar yang mereka miliki sebagai species horor. Mitchel yang berusaha mati matian mengikis habitnya sebagai mahluk penghisap darah, George yang mencoba hidup bersama dengan manusia normal, dan Annie yang terus membantu Hantu lainnya, yang terjebak di lorong lorong waktu untuk menemukan pintu masuk menuju kehidupan selanjutnya. Sampai membuat dirinya terperangkap pada portal pintu yang salah, yang ternyata adalah neraka. Tak masuk logika tapi mudah di cerna dan menarik untuk di nikmati !.
Mitchel yang awalnya menyayangi Annie sebagai Sahabat, merasa sangat kehilangan dan baru menyadari kebutuhannya pada Hantu itu ternyata begitu tinggi. Ia pun rela menuju portal neraka untuk menyelamatkan Annie. Mereka pun baru menyadari ada sesuatu yang sangat murni yang terlahir dari persahabatan mereka selama ini. Tak mungkin ada sexual activity bersama Annie, karena dia hantu. Tapi dalam eksistensinya sebagai Hantu, Annie justru menemukan cinta sejatinya pada Mithcel si Manusia Vampire dengan latar belakang sejarah penuh darah. Namun meski seorang Vampire, Mitchel memiliki ketulusan cinta melebihi kekasih Annie semasa hidupnya. Seperti prolog yang di ucapkannya di salah satu episode berikut ini :
“ My Name is Annie Claire Sawyer, and 2 years ago I died. But in so many ways, that’s when my life began. In the company of horror, I learnt about friendship and loyalty. Humanity isn’t a species. It’s a state of mind. It can’t be defeated – It moves mountains, it saves souls. We were blessed as much as we were cursed. In this little enclave of the lost….I witnessed the very best of Being Human….”
Serial tersebut, merefleksikan bahwa manusia tetaplah mahluk dengan budaya dan tingkat social yang tinggi. Namun, jika manusia dengan segala kelebihannya memiliki kwalitas hati yang brutal, apakah masih pantas di sebut mahluk social dengan derajat yang tinggi ? Koreksi hati, pemikiran, dan nurani terdapat pada serial ini…Kesimpulannya : Perbuatan dan pikiran kita lah yang menentukan, pada jenis species apa kita sebenarnya....Because, Humanity isn’t a species. It’s a state of mind

Little House on Prairie

Bagi mereka yang lahir di awal tahun 1970 pasti mengenal serial “LITTLE HOUSE ON THE PRAIRIE” yang ditayangkan oleh TVRI setiap hari minggu siang hari pada jam 12.30 selepas acara ALBUM MINGGU INI.
Begitu juga dengan saya, tidak pernah melewatkan untuk menontonnya. Dengan TV hitam putih kadang kadang mesti nonton di tetangga setiap minggu di usahakan menontonnya.
Serial yang di bintangi oleh Melissa Gilbert sebagai Laura tokoh centralnya, Michel Landon sebagai bapak Laura yang bijak,Karen Gaslee sebagai ibu Laura,Melissa Sue Kaka Laura, dan pemeran si bungsu yang lucu Lidsay Sidney.
Serial film yang penuh akan pelajaran hidup dengan tidak menggurui dan di selingi kisah sedih dan bahagia dari keluarga miskin tapi tetap ceria yang hidup di daerah Prairie.
Laura di gambarkan sebagai gadis yang pemberani dan selalu berkelahi sama teman sekolahnya anak orang kaya yang sombong yaitu Nellie, yang selalu menghina Laura dengan sebutan Gadis yang berbau kuda.
Ada satu episode yang selalu membuat saya sedih,kesal,benci tapi akhirnya bersorak bahagia..yaitu episode , Dimana Laura di fitnah telah mencelakakan Si Nellie gadis sombong sehingga terpaksa si Nellie harus memakai kursi roda , Melihat keadaan itu orang tua Nellie telah membuat aduan dan orang tua Laura harus mengganti kerugian akan kecelakaan si Nelli.
Untuk memberi pelajaran kepada Laura orang tuanya melarang Laura untuk ikut makan malam sampai si Nellie sembuh. Laura menerima hukumannya dengan sedih karena dia tidak merasa mencelakakan si Nellie.
Akhirnya dengan tekad yang kuat Laura mencari tahu akan muslihat ini , dan semuanya terbongkar ketika Laura mendatangi rumah Si nellie, nampak si Nellie sebenarnya tidak sakit malah sedang menari nari dikamarnya tapi kalau ibunya datang ke kamar baru pura- pura sakit tidak bisa jalan, hal ini dilakukan si Nellie karena ogah sekolah dan waktu bermain dengan laura secara tidak sengaja laura mendorongnya hingga jatuh, hingga di buat alasan untuk pura pura sakit walau pun sebenarnya dia tidak sakit.
Penyelesaian dari semua ini sungguh bijaksana, ketika orang tua si Nellie keluar laura masuk kerumah si Nellie dan meminta maaf kepada si Nellie selanjutnya Laura bilang bahwa ia di tugaskan untuk membawa Nellie menjumpai orang tuanya yang sedang menunggunya di sekolah. Dengan mendorong kursi rodanya laura membawa Nellie ke atas Bukit melihat hal itu betapa terkejutnya si Nellie . Dan Laura bilang ” Saya akan menerima hukuman dari bapak saya sekarang dengan senang hati karena apa yang kau ucapkan benar belaka !!” Si Nelli menjerit jerit minta ampun.. tapi terlambat Laura mendorongnya dengan menggunakan kursi rodanya..
Dan akhirnya Si Nellie sekarang benar benar tidak bisa jalan karena kakinya luka dan Laura menerima hukumannya dengan senang hati karena sekarang memang dia “melakukan perbuatan itu”.hukumannya dengan senang hati karena sekarang memang dia “melakukan perbuatan itu”.